Lukisan kini semakin menjadi barang
berkelas, bukan berarti orang biasa tidak dapat memiliki atau membeli lukisan.
Pasalnya biasa yang membeli lukisan itu kebanyakan orang-orang berduit saja.
Ini wajar karena lukisan di Indonesia bukan merupakan kebutuhan primer, namun
merupakan kebutuhan sekunder yang setara dengan kebutuhan rekreasi.
Dari
memandang lukisan akan didapat
kenikmatan tersendiri sebagai penghilang kejenuhan dan stres. Karena itu bagi
mereka yang memeng kelebihan duit, lukisan menjadi buruan mereka. Sedang kelas
menengah ke bawah membeli lukisan sebatas pada mereka yang betul-betul
mencintai seni saja.
Namun demikian sebuah sanggar kecil milik
pelukis di daerah menawarkan lukisan
murah dan meriah. Di sini menawarkan harga apresiasi, artinya harga tak menjadi
soal yang penting masyarakat pencinta seni dapat memiliki lukisan tampa membeli
dengan mahal. Apresiasi utu tergantung bagaimana calon pembeli menghargai
lukisan. Hasilnya ternyata cukup lumayan.